Asam Lambung Berlebihan
Terjadinya gastritis atau peradangan lambung, pada
awalnya karena asam lambung yang berlebihan. Asam lambung yang semula
membantu lambung malah merugikan lambung. Asam lambung akan merusak
dinding lambung itu sendiri, karena sifat asam yang korosif (mengikis).
Faktor yang memicu produksi asam lambung berlebihan, diantaranya
beberapa zat kimia, seperti alcohol, umumnya obat penahan nyeri, asam
cuka. Juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam,, makanan
dengan bumbu yang bersifat asam dan sebagainya. Makanan yang pedas
serta bumbu yang merangsang, semisal jahe, merica, juga akan memicu
produksi asam lambung.
Faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula
meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit maag juga bisa
disebabkan insfeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang
merupakan bakteri normal dalam lambung, yang dalam kondisi tertentu
bisa menjadi abnormal. Yang akhirnya merangsang asam lambung. Gastritis
juga bisa disebabkan alergi terhadap makanan tertentu, misalnya ikan,
coklat dan lain-lain.
Keluhan dan Gejala
Pada awalnya, seseorang yang terserang penyakit ini
mengabaikannya saja, yaitu rasa perih dan kembung di ulu hati. Kemudian
berlanjut dengan mual dan disertai muntah. Pada saat ini, penderita
baru menyadari sakitnya. Keadaan ini berlanjut dengan berkurangnya
nafsu makan. Bila hal ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah
dan akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal
dengan tukak lambung. Muntah pun bisa disertai darah. Keadaaan
gastritis akut (mendadak) juga bisa terjadi pada anak-anak yang menelan
zat-zat kimia korosif, misalnya asam dan basa kuat. Pada umumnya zat
ini terdapat pada cairan kebersihan rumahtangga maupun pestisida.
Kerusakan akibat zat ini tidak hanya di lambung, tetapi juga di bibir,
rongga mulut dan tenggorokan.
Bagaimana Solusinya?
Bila penyakit maag ini sudah disadari oleh
penderitanya, sebenarnya sangat mudah mengatasinya. Artinya, tidak
dibiarkan berlanjut terus sehingga menjadi tukak lambung. Prinsip
penanganannya adalah diet atau pengaturan makan. Jangan biarkan perut
lama dalam keadaan kosong. Keadaan kosong ini dapat mengakibatkan asam
lambung yang sudah diproduksi tidak mempunyai bahan untuk dicerna tau
digilas, dan pada akhirnya dinding lambung sendiri yang menjadi
sasarannya.
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau
minuman pedas dan asam. Hindari makanan berlemak, karena lemak memang
sulit dicerna oleh lambung. Selain itu, tektur makanan sebaiknya lembut
(lunak).
Sering-seringlah minum air putih, karena bisa
mengurangi sifat asam dari makanan atau minuman tersebut. Kurangi
mengkonsumsi minuman the, kopi atau soft drink. Porsi makanan sebaiknya
tidak terlalu banyak, tetapisedikit dengan frekuensi sering.
Bila harus mengkonsumsi obat-obatan penahan nyeri
(analgetik), maka sebaiknya diminum setelah makan dan tidak dalam
keadaan kosong.
Bila disiplin dalam mengatur makanan ini, Insya
Allah penyakit maag bisa membaik tanpa diobati. Seandainya perut masih
melilit dan mual terus menerus, maka obat-obatan untul menetralkan asam
lambung sangat membantu meringankan penderitaan. Misalnya, obat-obatan
antasida. Bila dengan obat ini belum bisa teratasi, maka sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter. Kadang kala diperlukan obat penenang untuk
mengobatinya.
0 komentar:
Posting Komentar